ANALISIS GANGGUAN JARINGAN LOKAL AKSES TEMBAGA
Skripsi Teknik Elektro : ANALISIS GANGGUAN JARINGAN LOKAL AKSES TEMBAGA (JARLOKAT) (Studi Kasus di STO Simpanglima Semarang)
oleh :
ANITA KUSUMANINGRUM
01 / ET / 145321 / 02020
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
Perkembangan teknologi di bidang telekomunikasi yang semakin cepat akan
mempengaruhi jaringan akses yang menyangkut hubungan dari sentral ke
pelanggan. Lapis akses merupakan lapisan yang berfungsi sebagai pengumpul
yang menghubungkan pelanggan ke jaringan transport. Jaringan akses selama ini
didominasi oleh kabel tembaga, namun setelah dekade 90 – an, mulai
dikembangkan jaringan akses lainnya, yaitu jaringan akses radio (JARLOKAR)
dan jaringan akses fiber ( JARLOKAF ).
Pada dasarnya, menurut media yang digunakan, jaringan akses dapat
dikategorikan menjadi :
• Jaringan Lokal Akses Tembaga ( JARLOKAT )
Adalah jaringan lokal yang mengunakan kabel tembaga sebagai media akses
dan merupakan media pertama pada jaringan lokal. Media ini yang banyak
terpasang di lapangan.
• Jaringan Lokal Ases Radio ( JARLOKAR )
Adalah media jaringan lokal yang berwujud radio, seperti WLL.
• Jaringan Lokal Akses Fiber ( JARLOKAF )
Adalah jaringan lokal yang menggunakan fiber optik sebagai media akses.
18
Dari ketiga teknologi jaringan akses di atas, dalam implementasinya dapat
dikombinasikan satu sama lain ( hybrid technologi ) yang secara terpadu
membentuk jaringan akses secara keseluruhan.
JARLOKAR yang saat ini digunakan pada dasarnya untuk percepatan
layanan sambungan telekomunikasi, dan penanggulangan gangguan , yang untuk
selanjutnya akan digantikan dengan jaringan tembaga. Hal tersebut dilakukan
mengingat keterbatasan frekurnsi dan kapasitas kanal yang dapat ditampung pada
setiap sistem, kemudian faktor konsentrasi yang membatasi tingkat layanannya.
Teknologi baru yang akan digunakan diharapkan dapat meningkatkan layanannya.
JARLOKAF menawarkan banyak kelebihan dari sisi kemampuan
kualitasnya, antara lain digunakan untuk transmisi jarak jauh. Jaringan antar
sentral sebagian besar sudah menggunakan SKSO, tapi untuk jaringan lokal masih
terbatas sebagai pengganti primer, sedangkan untuk jaringan sekunder dan saluran
penanggalnya masih menggunakan kabel tembaga. Memang sudah ada jaringan
fiber yang dibangun ke pelanggan yang berada di kawasan gedung-gedung
perkantoran, namun masih dalam jumlah dan kawasan terbatas. Jadi, jaringan
tembaga masih mendominasi jaringan telekomunikasi.
Dalam perkembangannya ke depan, jaringan akses harus mendukung
beragam layanan dan informasi yang akan dilewatkan, baik yang berbentuk suara,
data, maupun video. Dalam sistem telekomunikasi, salah satu sub – sistem yang
mempunyai peranan sangat penting dalam menentukan kualitas penyaluran
informasi adalah jaringan lokal ( JARLOK ), yaitu jaringan antara terminal
pelanggan dan sentral atau jaringan akses dari pelangan terhadap sistem
19
telekomunikasi, dan dalam jaringan lokal dengan menggunakan tembaga sebagai
media aksesnya, penyaluran informasinya dimulai dari RPU sampai dengan
pesawat pelanggan. Gangguan-gangguan yang terjadi disebabkan karena pada
jaringan tembaga sebagai medianya relatif mempunyai redaman yang besar
dibandingkan dengan media yang menggunakan fiber dan gelombang mikro.
Tidak dapat dipungkiri, bahwa dalam penyaluran informasi tentu saja
banyak hal – hal yang dapat mempengaruhi kualitas dari penyaluran informasi
yang diterima oleh pelanggan. Adanya titik – titik gangguan bisa dimulai dari
RPU sampai dengan pesawat pelanggan. Namun pada dasarnya, gangguan yang
menjadi tanggung jawab pihak PT.TELKOM hanya dimulai dari RPU, dan untuk
gangguan pada IKR sudah menjadi tanggung jawab pelanggan meskipun tidak
menutup kemungkinan adanya perbaikan dari pihak PT.TELKOM atas
permintaan pelanggan.
Untuk mendownload silakan klik link di bawah ini
ANALISIS GANGGUAN JARINGAN LOKAL AKSES TEMBAGA,