BIMBINGAN BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA YANG MENGALAMI MASALAH KURANG MOTIVASI BELAJAR KELAS III SDN MANGKANG KULON 02 TUGU SEMARANG
skripsi Jurusan PGKSD: BIMBINGAN BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA YANG MENGALAMI MASALAH KURANG MOTIVASI BELAJAR KELAS III SDN MANGKANG KULON 02 TUGU SEMARANG
MUHAMMAD HASAN AS’ARI . 2006.Skripsi, Jurusan PGKSD,FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2006
Bimbingan merupakan terjemahan dari istilah “ guidance” dalam Bahasa Inggris. Bimbingan dapat diartikan secara umum sebagai suatu bantuan, namun tidak semua bantuan adalah bimbingan. Bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang, baik pria maupun wanita, yang telah terlatih dengan baik atau memiliki kepribadian dan pendidikan yang memadai kepada seorang, dari semua usia untuk membantunya mengatur kegiatan, keputusan sendiri, dan menanggung bebannya sendiri (Crow & Crow dalam Erman Amti, 1992:2).
Setiap murid khususnya di sekolah dasar memiliki perbedaan antara satu dengan yang lainnya disamping persamaannya. Perbedaan tersebut meliputi kapasitas intelektual, ketrampilan, motivasi, persepsi, sikap, kemampuan, minat, latar belakang kehidupan dalam keluarga dan lain-lain. Perbedaan ini cenderung akan mengakibatkan adanya perbedaan pola dalam belajar setiap murid baik dalam kecepatan belajar maupun keberhasilan yang dicapai murid itu sendiri.
Anak juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang menyeluruh. Perkembangan anak tersebut meliputi semua aspek perkembangan anak, salah satunya adalah perkembangan intelegensi anak.
Selain itu anak juga mempunyai karakteristik dan kebutuan yang berbeda- 9beda antara anak satu dengan anak yang lain. Oleh karena itu anak memerlukan bimbingan yang dikarenakan perbedaan karakteristik anak.
Sekolah dasar merupakan sebuah jenjang pendidikan yang diikuti oleh anak dengan rentang usia normal 6 sampai dengan 12 tahun. Pada usia ini anak mengalami masa operasi konkrit (Teori Jean Piaget). Pada masa ini anak sudah mulai berfikir logis, akibat dari adanya kegiatan anak yang telah mampu memanipulasi benda-benda konkrit. Begitu pula dalam kegiatan kesehariannya baik di lingkungan sekolah maupun rumah, ketertarikan anak akan benda-benda pada lingkungannya seiring dengan masa operasi konkrit, anak lebih cenderung menginginkan untuk bermain dari pada belajar secara formal. Hal ini menyebabkan beberapa anak malas untuk belajar dan lebih tertarik dengan benda-benda yang sesuai dengan masanya.
Tujuan pemberian bimbingan ini agar anak dapat mencapai perkembangan optimal sesuai kemampuan bakat dan minat yang dimiliki anak, kemampuan yang dimaksud yaitu intelektual.
Dalam tugas akhir ini, akan membahas pemberian bimbingan belajar anak sekolah dasar kelas lima mata pelajaran Matematika .