Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Penderita KEP Berat Pasca Rawat Inap di Rumah Sakit Dokter Kariadi Semarang
Skripsi Ilmu Kesehatan Masyarakat : Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Penderita KEP Berat Pasca Rawat Inap di Rumah Sakit Dokter Kariadi Semarang
Priyanto. 2005. Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat , Fakultas Ilmu Keolahragaan. Universitas Negeri Semarang.
KEP merupakan keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnyakonsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhiangka kecukupan gizi. Balita KEP berat umumnya akan dirawat di rumah sakit,karena di rumah sakit terdapat upaya untuk mengobati penyakit penderita(kuratif), disamping upaya-upaya lain seperti promotif, preventif dan rehabilitatif.Setelah masa rawat inap di rumah sakit status gizi penderita KEP berat tersebutakan lebih membaik, namun tidak menutup kemungkinan adanya penurunanstatus gizi pada penderita KEP tersebut setelah 1 bulan pasca rawat inap dirumah sakit. Penelitian ini mengungkap permasalahan tentang faktor-faktorapakah yang berhubungan dengan status gizi penderita KEP berat pasca rawatinap di rumah sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungantingkat kecukupan konsumsi energi, tingkat kecukupan konsumsi protein,penyakit infeksi, tingkat pendapatan keluarga, jumlah anak, tingkat pengetahuanibu tentang gizi dan kesehatan, serta pendidikan ibu (variabel bebas) denganstatus gizi penderita KEP berat pasca rawat inap di rumah sakit (variabel terikat).
Penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan menggunakanpendekatan menggunakan studi crossectional dimana untuk pengukuran variabelvariabelnyahanya dilakukan satu kali dan pada satu saat. Pengambilan datadengan alat timbangan berat badan injak, kuesioner, blangko isian, dan KMS.
Populasinya adalah seluruh balita penderita KEP berat pasca rawat inap di rumahsakit Dr. Kariadi Semarang, sampel diambil sebanyak 24 balita dengan tingkat kepercayaan (Z= 95%) dan presisi (d= 20%). Analisis data dengan menggunakananalisis nonparametrik metode Kendall’s tau-b.
Hasil penelitian adalah:
- Ada hubungan (+) yang signifikan antara tingkat kecukupan konsumsienergi dengan status gizi balita KEP berat pasca rawat inap di RS.Probabilitas 0,012 (<0,05) dengan CC +0,473.
- Ada hubungan (+) yang signifikan antara tingkat kecukupan konsumsiprotein dengan status gizi balita KEP berat pasca rawat inap di RS.Probabilitas 0,010 (<0,05) dengan CC+0,489.
- Ada hubungan (-) yang signifikan antara penyakit infeksi dengan status gizibalita KEP berat pasca rawat inap di RS. Probabilitas 0,012 (<0,05) denganCC -0,495. 4) Tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendapatan keluargadengan status gizi balita KEP berat pasca rawat inap di RS. Probabilitas0,344 (>0,05).
- Tidak ada hubungan yang signifikan antara jumlah anak dengan status gizibalita KEP berat pasca rawat inap di RS. Probabilitas 0,113 (>0,05).
- Tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu tentanggizi dan kesehatan dengan status gizi balita KEP berat pasca rawat inap diRS. Probabilitas 0,244 (>0,05).
- Ada hubungan (+) yang signifikan antara pendidikan ibu dengan status gizibalita KEP berat pasca rawat inap di RS. Probabilitas 0,045 (<0,05) denganCC +0,375.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka kepada bidan desa serta petugaskesehatan dan gizi disarankan untuk meningkatkan penyuluhan bagi penduduksetempat terutama ibu-ibu tentang gizi, makanan bergizi, memasak bermacammacammakanan bergizi yang murah. Ketua RT/RW disarankan untuk memberipenyuluhan tentang rumah yang sehat, menggalakkan kerja bakti, membersihkanlingkungan dan rumah sendiri, juga mengadakan lomba kebersihan untukmemotivasi penduduk. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menurunkanbesarnya presisi (d) agar sampel yang diambil menjadi lebih besar.
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Penderita KEP Berat Pasca Rawat Inap di Rumah Sakit Dokter Kariadi Semarang ,