KEMAMPUAN RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MEMPREDIKSI PERINGKAT OBLIGASI PERUSAHAAN MANUFAKTUR
skripsi Jurusan Akuntansi S1 : KEMAMPUAN RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MEMPREDIKSI PERINGKAT OBLIGASI PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Karim Amrullah. 2007, Skripsi JURUSAN Akuntansi S1 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2007
Peringkat obligasi merupakan guide bagi para pemodal yang berminat membeli obligasi karena peringkat obligasi merupakan skala risiko dari semua obligasi yang diperdagangkan, skala ini menunjukan seberapa aman suatu obligasi bagi si pemodal. Keamanan ini ditunjukan oleh kemampuannya dalam membayar bunga dan pelunasan pokok pinjaman. Agen pemeringkat dalam menentukan pemeringkat suatu obligasi dipengaruhi oleh beberapa kriteria diantaranya rasio keuangan, mortage provision, sinkin fund, dan maturity. Beberapa literatur menyatakan pemeringkatan obligasi yang dilakukan oleh pemeringkat tidak selalu akurat Berdasarkan permasalahan tersebut, maka permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh tambahan bukti empiris mengenai kemampuan rasio keuangan dalam membentuk model yang digunakan untuk memprediksi peringkat obligasi. Data yang digunakan berupa rasio keuangan (leverage, likuiditas, solvabilitas, profitailitas, dan produktivitas ).
Populasi dalam penelitian ini adalah data dan informasi keuangan perusahaan manufaktur yang obligasinya terdaftar pada agen pemeringkat PT.
KASNIC Credit Rating dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Dengan metode random sampling diperoleh sampel sebanyak 13 perusahaan manufaktur dan menghasilakan 52 observasi sejak tahun 2004 sampai dengan 2005. penentuan populasi sasaran berdasarkan kriteria obligasi yang mendapatkan kasifikasi invesment grade (yang memiliki rengking BBB, A, AA, dan AAA) dan non-invesment grade (D, CCC, B, dan BB) dari agen pemeringkat PT. KASNIC Credit Rating. Adapun populasi tersebut berjumlah 52 unit, yaitu klasifikasi invesment grade 40 unit dan non-invesment grade 12 unit.
Hasil penelitian dengan menggunakan uji Independent Sample t Test menunjukan dari kelima rasio keuangan, kelima rasio keuangan tersebut berbeda secara signifikan antara perusahaan yang peringkatnya masuk invesment grade dan non-invesment grade. MDA (Multiple Diskriminan Analysis) secara statistik menunjukan bukti bahwa rasio keuangan yang diajukan yaitu: leverage dengan proxy Long Term Liabilities/ Total Asset, likuiditas (Current Asset/ Current Liabilities), solvabilitas (Cash Flow from Operating/ Total Liabilities), profitailitas (Operating Income/ Sales), dan produktivitas (Sales/ Total Asset).
Dari kelima rasio keuangan tersebut 4 diantaranya, yaitu leverage, solvabilitas, profitailitas, dan produktivitas mempunyai kemampuan dalam membentuk model prediksi peringkat obligasi. Model prediksi yang terbentuk mempunyai tingkat ketepatan mencapai 96,2 % dalam memprediksi peringkat obligasi.