LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENDENGARKAN DALAM MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA PADA KELAS V SD NEGERI SILIWANGI 02 SEMARANG BARAT
skripsi jurusan PGKSD : LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENDENGARKAN DALAM MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA PADA KELAS V SD NEGERI SILIWANGI 02 SEMARANG BARAT
Neli Nurhayati. Skripsi PGKSD Fakultas ILMU PENDIDIKAN Universitas Negeri Semarang.
Sebagai satu lembaga pendidikan formal, sekolah bertanggung jawab untuk mendidik dan menyiapkan siswa agar berhasil menyesuaikan diri di masyarakat dan memecahkan berbagai masalah yang di hadapinya.Sekolah tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan masyarakat dan mempunyai tanggung jawab untuk membantu para siswa baik sebagai pribadi maupun sebagai calon anggota masyarakat.
Bimbingan guru terhadap siswa dalam bentuk apapun merupakan aktivitas yang akan membantu dalam menyelenggarakan pendidikan sekolah dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Bimbingan dipandang sebagai salah satu komponen yang mempunyai peranan yag amat penting dalam pendidikan yaitu membantu setiap pribadi anak didik yang berkembang baik secara akademik psikologis maupun sosial. Karena siswa sebagai individu yang dinamis dan berada dalam proses perkembangan, memiliki kebutuhan dan dinamika dan interaksi dalam lingkungan.
Dalam peraturan pemerintah nomor 38 tahun 1990 tentang tenaga kependidikan mempunyai beberapa ketentuan yang dapat kita jadikan sebagai acuan dalam mengkaji peranan guru dalam memahami tingkat perkembangan anak didik, system motivasi, pribadi, kecakapan, 1 kesehatan mental dan sebagainya. Sehingga pembelajaran yang akan disampaikan bisa tercapai dengan baik dan akan melibatkan siswa untuk bisa aktif dalam belajar. Seperti yang dikemukakan oleh ( Hartley dan Davies 1928 ). Bahwa bagian yang dapat menimbulkan proses belajar dengan baik bila :
1 Sisiwa berpartisipasi secara aktif. 2 Materi dalam bentuk unit – unit kecil dan di organisir secaa sistematis dan logis. 3 Tiap respon siswa diberi balikan dan disertai penguatan. Selain itu pembelajaran merupakan seperangkat peristiwa yang memperoleh kemudahan dalam berinteraksi berikutnya dengan lingkungannya ( Briggs 1982 ).
Begitu juga dengan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Karena dalam pelajaran bahasa dan sastra Indonesia nantinya pasti akan di hadapkan dengan lingkungan masyarakat secara langsung tetapi dalam pembelajaran pastilah mengalami permasalahan – permasalahan seperti kurang efektifnya anak dalam pembelajaran yang di berikan, kurang mendapatkan respon dari siswa.
Dengan adanya masalah – masalah tersebut seorang guru seharusnya perlu mengingat bahwa tugas seorang guru sebagai pendidik, peran tenaga pendidik adalah, membimbing, mengajar, melatih, dan memberi contoh. Peran guru sebagai pengajar, mungkin merupakan yang paling popular, selama ini. Masih banyak yang menganggap paling tugas 2 utama guru adalah mengajar. Sedangkan membimbing dianggap sebagai tugas sampingan. Begitu juga dengan pembelajaran bahasa dan sastra guru sebaiknya memberikan bimbingan bagi sisiwa yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia khususnya pada konsep mendengarkan.
Melalui pengamatan dan data berupa nilai yang diperoleh ada beberapa siswa mengalami kesulitan dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada aspek mendengarkan. Masalah yang dihadapi oleh sebagian sisiwa seperti kurangnya siswa dalam mendengarkan. Masalah yang dihadapi oleh sebagian sisiwa sepertinya kurangnya perhatian siswa dalam mendengarkan / menyimak cerita yang dibacakan oleh guru / siswa. Masalah tersebut akan berdampak aspek berbicara. Karena pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dengan tema kependudukan guru merupakan aspek mendengarkan dan berbicara. Tanpa adanya perhatian dari siswa dalam menyimak maka siswa pun tidak akan mungkin bisa menceritakan kembali cerita yang di bicarakan. Dalam menyikapi yang dihadapi sebagian siswa yang mengalami permasalahan tersebut maka seorang guru harus memberikan pelayanan berupa bimbingan. Bimbingan yang diberikan seperti halnya ? guru mencari alternatif agar siswa itu mempunyai minat yang tinggi sebagai penyimak, memberikan tugas – tugas secara rutin yang berhubungan dengan mendengarkan.