Pengaruh Penambahan Serat Kawat Bendrat Pada Campuran Beton (Tinjauan Terhadap Kuat Tarik Belah, Kuat Tekan, dan Modulus Elastisitas Beton Pada Ksentrasi Panjang Serat 8 cm, Berat Semen 350 kg/m3, Faktor Air Smen 0,5).
skripsi jurusan teknik mesin: Pengaruh Penambahan Serat Kawat Bendrat Pada Campuran Beton (Tinjauan Terhadap Kuat Tarik Belah, Kuat Tekan, dan Modulus Elastisitas Beton Pada Ksentrasi Panjang Serat 8 cm, Berat Semen 350 kg/m3, Faktor Air Smen 0,5).
Kasno. 2006. Skripsi.Teknik Sipil, Fakultas teknik, Universitas Negeri Semarang.
Beton merupakan bahan konstruksi yang sangat penting dan paling dominan digunakan pada struktur bangunan. Beton sangat diminati karena bahan ini merupakan bahan konstruksi yang mempunyai banyak kelebihan antara lain, mudah dikerjakan dengan cara mencampur semen, agregat, air, dan bahan tambahan lain bila diperlukan dengan perbandingan tertentu. Kelebihan beton yang lain adalah, ekonomis (dalam pembuatannya menggunakan bahan dasar lokal yang mudah diperoleh), dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan yang dikehendaki, mampu menerima kuat tekan dengan baik, tahan aus, rapat air, awet dan mudah perawatannya, maka beton sangat populer dipakai baik untuk struktur – struktur besar maupun kecil. Untuk itu bahan konstruksi ini dianggap sangat penting untuk terus dikembangkan. Salah satu usaha pengembangannya ialah dengan cara memperbaiki sifat dari kelemahan beton yaitu tidak mampu menahan gaya tarik, dimana nilai kuat tarik beton berkisar 9%-15 % dari kuat desaknya (Dipohusodo, 1994). Setiap usaha perbaikan mutu kekuatan tekan hanya disertai peningkatan kecil kuat tariknya. Nilai pendekatan yang diperoleh dari hasil pengujian berulang kali mencapai kekuatan 0,50–0,60√fc’, sehingga untuk beton normal digunakan nilai 0,57√fc’ (Dipohosodo 1999: 10).
Beton serat adalah bagian komposit yang terdiri dari beton biasa dan bahan lain yang berupa serat. Serat pada umumnya berupa batang-batang dengan diameter antara 5 dan 500 µm (mikro meter) dan panjang sekitar 25 mm sampai 100 mm. Bahan serat dapat berupa : serat asbestos, serat tumbuh-tumbuhan (rami, bambu, ijuk), serat plastik (polypropylene), atau potongan kawat baja. Jika serat yang dipakai memiliki modulus elastisitas lebih tinggi daripada beton, misalnya kawat baja, maka beton serat akan mempunyai kuat tekan, kuat tarik, maupun modulus elastisitas yang sedikit lebih tinggi dari beton biasa. (Tjokrodimuljo 1996: 122)
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai kosentrasi serat optimum yang menghasilkan nilai kuat tarik belah, kuat tekan dan modulus elastisitas beton serat kawat bendrat dengan komposisi serat 0%; 2,5 %; 5 %; 7,5 %; 10 %. Benda uji yang diteliti berbentuk silinder dengan ukuran diameter 150 mm dan tinggi 300 mm diuji untuk kuat tekan dan kuat tarik. Jumlah benda uji 30 buah, dengan masing-masing komposisi sebanyak 3 sampel. Untuk uji kuat tekan dan modulus elastisitas menggunakan benda uji yang sama, yaitu sebanyak 15 buah. Sedangkan 15 benda uji lainnya digunakan untuk uji tarik belah.