Pengendalian Kualitas Statistik dengan Menggunakan Diagram Kontrol Proporsi P Pada Produksi Tekstil PT. Tupai Adyamas Indonesia di Boyolali Tahun 2006
skripsi matematika: Pengendalian Kualitas Statistik dengan Menggunakan Diagram Kontrol Proporsi P Pada Produksi Tekstil PT. Tupai Adyamas Indonesia di Boyolali Tahun 2006
Emi Susilowati, 2007. Skripsi matematika, FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM ,UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG .
Tuntutan konsumen akan kualitas barang yang dibelinya semakin tinggi dan kecenderungan ini akan diperkuat oleh tekanan persaingan di masa yang akan datang. Kontrol kualiatas sangat diperlukan dalam memproduksi suatu barang untuk menjaga kestabilan mutu. PT. Tupai Adyamas Indonesia sangat memperhatikan kualitas produknya, terbukti setiap produksinya selalu dilakukan pemeriksaan dan pengawasan.
Permasalahan dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut. (1) Bagaimanakah proses pengendalian kualitas produksi tekstil di PT. Tupai Adyamas Indonesia di Boyolali? (2) Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi proses pengandalian kualitas produksi tekstil di PT. Tupai Adyamas Indonesia di Boyolali? (3) Dengan menggunakan diagram kontrol P apakah proses produksi tekstil di PT. Tupai Adyamas Indonesia di Boyolali berada dalam kontrol? Adapun tujuan penulisan tugas akhir ini adalah (1) untuk mengetahui proses pengendalian kualitas produksi tekstil di PT. Tupai Adyamas Indonesia di Boyolali. (2) untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengendalian kualitas produksi tekstil di PT. Tupai Adyamas Indonesia di Boyolali. (3) untuk mengetahui proses pengendalian kualitas tekstil di PT. Tupai Adyamas Indonesia di Boyolali berada dalam kontrol atau tidak.
Metode pengumpulan data dalam tugas akhir ini adalah dengan metode dokumentasi, metode literatur, dan metode wawancara. Metode analisis data yang igunakan adalah diagaram kontrol P sehingga dapat digunakan untuk mengendalikan produk cacat yang dihasilkan dalam suatu proses produksi.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh tiga jenis ketidaksesuaian yaitu kotor, sobek atau bolong dan salah ukuran. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa jenis ketidaksesuaian yang paling banyak adalah kotor yaitu sebasar 0,050% dan proses produksi tidak terkendali secara statistik dengan nilai GT = 0,001051547. Saran yang penulis sampaikan adalah PT. Tupai Adyamas Indonesia masih perlu melakukan pengendalian kualitas dan pengawasan yang lebih ketat terhadap produk yang dihasilkan karena tingkat kecacatan masih tinggi. Perlu diadakannya pelatihan kerja, memperbaharui mesin-mesin yang sudah tua, dan hasil penelitian diharapkan akan dapat memberikan masukan bagi perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan terutama yang berkaitan dengan upaya pencapaian kualitas produk yang terkendali secara statistik atau berada dalam kontrol.