Penggunaan Model Portofolio Sebagai Upaya Meningkatkan Daya Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
Skripsi Jurusan Hukum dan Kwarganegaraan: Penggunaan Model Portofolio Sebagai Upaya Meningkatkan Daya Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
Enrica Yulia Nugrahaeni. 2007. Skripsi Hukum dan Kwarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang.
Model Portofolio merupakan model pembelajaran yang dirancang agarpeserta didik dapat memahami teori secara meluas melalui pengalaman belajarpraktik empirik dengan mengaitkan konsep materi yang dipelajari. Dalam modelpembelajaran portofolio siswa aktif mencari data secara langsung mulai dariidentifikasi masalah sampai pelaksanaan gelar kasus (show case), sehingga siswalebih paham dan dekat dengan objek yang dipelajari. Permasalahan yang dikajidalam enelitian ini adalah apakah penggunaan model pembelajaran portofoliodapat meningkatkan daya kritis siswa.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian TindakanKelas (PTK) dengan obyek penelitian siswa kelas VIII C SMP N 3 Ungaran.Fokus penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran portofolio sebagaiupaya untuk meningkatkan daya kritis siswa pada mata pelajaran pendidikankewarganegaraan. Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan langsungterhadap jalannya proses pembelajaran, angket dan dokumentasi. ProsedurPenelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dalam satu siklus, melalui prosespengkajian berdaur yang terdiri dari empat tahapan yaitu : perencanaan, tindakan,pengamatan dan refleksi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran portofolio padamata pelajaran pendidikan kewarganegaraan kelas VIII C SMP N 3 Ungarandapat meningkatkan daya kritis siswa. Untuk mengevaluasi apakah siswa telahberpikir secara kritis sangat sulit, karena berpikir merupakan fenomena abstrak.Kekritisan siswa tidak dapat diukur hanya dengan melihat sepintas lalu. Penelitimengukur kekritisan siswa melalui lembar pengamatan daya kritis siswa dengancara mengamati indikator-indikator daya kritis siswa meliputi : kemampuanmembedakan antara fakta, non fakta dan pendapat, kemampuan membedakankesimpulan definitif dan kesimpulan sementara, kemampuan menguji tingkatkepercayaan sumber informasi, kemampuan membuat keputusan, kemampuanmengidentifikasi sebab dan akibat, kemampuan memecahkan masalah, sertakemampuan mempertimbangkan wawasan lain.
Peningkatan daya kritis siswa tidak hanya dilihat dari meningkatnya dayakritis siswa secara individu, tetapi juga dari meningkatnya prosentase siswa yangmemiliki daya kritis tinggi. Sebelum penggunaan model pembelajaran portofoliosiswa yang memiliki daya kritis tinggi hanya 21%, namun setelah penggunaanmodel pembelajaran portofolio menjadi 52%. Siswa yang memiliki daya kritissedang yang semula 35% bertambah menjadi 40%. Siswa yang memiliki dayakritis rendah semula 42% setelah penggunaan model pembelajaran portofoliotinggal 7% saja.
Secara garis besar portofolio dapat diterapkan dalam pembelajaranpendidikan kewarganegaraan karena penggunaan model pembelajaran portofoliodapat meningkatkan daya kritis siswa dan siswa lebih menyukai metode inikarena kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan dan menarik bagi siswaUntuk itu diharapkan sekolah mencoba menerapkan model pembelajaranportofolio meskipun banyak kendala dan hambatan