Perbedaan Ketajaman Pendengaran Tenaga Kerja di Unit Weaving III (Loom III) dan Weaving Denim (Loom V) PT. Apac Inti Corpora Bawen Tahun 2006.
skripsi Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat: Perbedaan Ketajaman Pendengaran Tenaga Kerja di Unit Weaving III (Loom III) dan Weaving Denim (Loom V) PT. Apac Inti Corpora Bawen Tahun 2006.
Siti Rochmah. 2006. Skripsi. Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang.
Telinga manusia terus menerus bekerja sebagai pintu masuk komunikasi dan informasi melalui proses transformasi yang rumit dan kompleks untuk menginterpretasikan getaran suara dan bunyi lingkungan. Bunyi lingkungan yang makin bising dapat menyebabkan gangguan pendengaran maupun kesehatan pada umumnya. Kebisingan merupakan bunyi yang tidak dikehendaki sehingga dapat menimbulkan gangguan konsentrasi, komunikasi, kenikmatan kerja dan ketulian menetap. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah perbedaan ketajaman pendengaran tenaga kerja di unit Weaving III (Loom III) dan Weaving Denim (Loom V) PT. Apac inti corpora bawen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan ketajaman pendengaran tenaga kerja di Unit Weaving III (Loom III) dan Weaving Denim (Loom V) PT. Apac Inti Corpora Bawen.
Jenis penelitian ini adalah explanatory research dengan metode survai dan pendekatan crossectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja operator mesin Loom shift B di Unit Weaving III (Loom III) berjumlah 43 orang dan di Unit Weaving Denim (Loom V) berjumlah 32 orang. Sampel yang diambil sebanyak 30 orang di Unit Weaving III (Loom III) dan 24 orang di Unit Weaving Denim (Loom V), sehingga total sampel sebanyak 54 orang diperoleh dengan menggunakan teknik pengambilan sampel restriksi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1) Sound level meter, 2) Audiometer, 3) Kuesioner penyaringan sampel, 4) Kuesioner keluhan subjektif. Data penelitian ini diperoleh dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara, observasi, serta pengukuran intensitas kebisingan dan ketajaman pendengaran. Data sekunder diperoleh melalui dokumen yang ada di perusahaan yang berupa data tentang proses produksi dan ketenagakerjaan. Dat