Pola Pengasuhan Anak di Panti Asuhan Yatim PKU Aisyiyah Cabang Blambangan, Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara
Skripsi Jurusan Hukum dan Kwarganegaraan: Pola Pengasuhan Anak di Panti Asuhan Yatim PKU Aisyiyah Cabang Blambangan, Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara
Fatmawati, Dwi Nurul. 2007. Skripsi Hukum dan Kwarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang.
Pada dasarnya keutuhan keluarga sangat penting dan diperlukan dalampengasuhan anak guna mengajarkan norma-norma atau aturan-aturan dan nilainilaidalam masyarakat serta memberikan pendidikan pada anak. Namun bagianak yang tidak mempunyai keluarga secara utuh karena disorganisasi keluargaseperti meninggalnya salah satu atau kedua orang tua dan krisis ekonomikeluarga, proses pengajaran norma-norma dan nilai-nilai yang ada dalammasyarakat menjadi kurang mendapat perhatian dan pendidikan terabaikan. Makasalah satu cara yang dilakukan agar anak tetap dalam pengasuhan adalah denganmenampung anak-anak tersebut ke dalam suatu wadah yaitu panti asuhan.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana polapengasuhan anak di panti asuhan yatim PKU Aisyiyah cabang Blambangan?, (2)Bagaimana pendidikan dan ketrampilan yang diberikan pada anak di panti asuhanyatim PKU Aisyiyah cabang Blambangan?. Penelitian ini bertujuan: (1) Inginmengetahui pola pengasuhan anak di panti asuhan yatim PKU Aisyiyah cabangBlambangan, (2) Ingin mengetahui pendidikan dan ketrampilan yang diberikanpada anak di panti asuhan yatim PKU Aisyiyah cabang Blambangan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: metodepenelitian kualitatif dengan menggunakan analisis deskriptif. Lokasi penelitian inidiambil dipanti asuhan yatim PKU Aisyiyah cabang Blambangan, kecamatanBawang kabupaten Banjarnegara. Fokus penelitian ini adalah pola pengasuhananak dan pendidikan serta ketrampilan yang diberikan pada anak. Sumber datadiperoleh dari Informan, responden, sumber tertulis dan foto.Teknik pengumpulandata yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Untukmenentukan validitas data digunakan teknik triangulasi, sedangkan metodeanalisis data dilakukan melalui 3 langkah yaitu reduksi data, penyajian data danpenarikan simpulan atau verifikasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pola pengasuhan yang diterapkan dipanti asuhan yatim PKU Aisyiyah adalah pola pengasuhan demokratis.Musyawarah pengurus dan pengasuh untuk membuat aturan dan tata tertib pantiasuhan mengikutsertakan anak-anak asuh dengan maksud agar anak asuhmemahami tujuan dan manfaat adanya tata tertib dalam panti asuhan. Dalam pantiasuhan pengasuh merupakan pengganti orang tua dan keluarga bagi anak-anakasuh. Oleh karena itu pengasuh merupakan agen sosialisasi yang paling utamabagi anak-anak asuh. Metode yang digunakan dalam proses sosialisasi anak asuhyaitu metode ganjaran dan hukuman, metode didacting teaching dan metodepemberian contoh. Panti asuhan memberikan berbagai macam pendidikan danketrampilan kepada anak-anak asuh agar setelah keluar dari panti asuhan merekadapat hidup mandiri dan mempunyai kecakapan hidup. Pendidikan yang diberikanmeliputi pendidikan agama (Islam) dan pendidikan moral (akhlak), sedangkanketrampilan yang diberikan meliputi: menjahit, memasak, membuat kerajinantangan, komputer, selain itu juga memberikan kegiatan olah raga dan kegiatankesenian. Panti asuhan juga membuka Usaha Ekonomi Produktif (UEP) sebagaisarana yang digunakan untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman kepadaanak-anak asuh dalam bidang wirausaha.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat diambil simpulan antara lainpertama pola pengasuhan yang diterapkan di panti asuhan yaitu pola pengasuhandemokratis. Kedua, pendidikan yang diberikan meliputi pendidikan agama danpendidikan moral. Ketiga, keterampilan yang diberikan merupakan sarana untukmengembangkan bakat yang dimiliki anak agar memiliki kecakapan vokasional(kecakapan kejuruan). Keempat, Usaha Ekonomi Produktif (UEP) bertujuanuntuk memberikan pengetahuan dan pengelaman berwirausaha kepada anak asuh.Ada beberapa saran, antara lain: pertama, pengawasan terhadap anak asuhperlu ditingkatkan. Kedua, Ketrampilan-ketrampilan yang diberikan kepada anakasuh perlu ditambah lagi. Ketiga, anak-anak asuh untuk belajar lebih giat dantekun. Keempat, Ketrampilan dan pendidikan yang telah diperoleh dapatdimanfaatkan oleh anak-anak asuh setelah keluar dari panti asuhan agar dapatidup mandiri.