Skripsi Teknik ELketro 8
Skripsi Teknik ELketro
Dunia teknologi komunikasi telah berkembang menuju telekomunikasi nir-kabel bergerak, atau disebut juga komunikasi bergerak (mobile communication). Tuntutan yang ada pada komunikasi bergerak adalah unjuk kerja yang tinggi, pelayanan yang terintegrasi, dan fleksibilitas. Tuntutan-tuntutan tersebut menyebabkan kebutuhan akan sumber jaringan komunikasi (spektrum radio) meningkat pesat, ditambah lagi jumlah pengguna yang semakin banyak. Akibatnya, spektrum frekuensi radio yang terbatas menjadi penuh dan tidak memadai lagi.
Salah satu usaha mengantisipasi masalah kebutuhan spektrum tersebut adalah dengan menggunakan teknik modulasi spektrum tersebar (spread spectrum). Teknik modulasi spektrum tersebar dilakukan dengan memodulasi isyarat informasi dengan isyarat sandi penyebar, sehingga dihasilkan isyarat dengan lebar-bidang (band-width) yang lebih lebar. Teknik ini handal karena isyarat spektrum tersebar kebal terhadap derau dan interferensi isyarat lain. Teknik ini juga efisien karena dapat menempatkan banyak pengguna dalam suatu spektrum frekuensi tertentu, sebab lebar-bidang yang sama dapat digunakan oleh beberapa isyarat asalkan dimodulasi dengan isyarat sandi penyebar yang berbeda.
Salah satu komponen penting dalam sistem spektrum tersebar adalah sandi atau kode penyebar berupa runtun acak semu (pseudorandom-noise, PN), yang
2
digunakan untuk menyebar spektrum isyarat. Komponen lainnya adalah sandi Walsh yang memiliki sifat ortogonal satu sama lain dan digunakan sebagai penyandi kanal untuk memberikan identitas yang berbeda pada tiap pengguna.
Salah satu aplikasi sistem spektrum tersebar yang memanfaatkan runtun PN dan sandi Walsh adalah sistem CDMA IS-95. Pada IS-95 digunakan sandi Walsh dengan panjang 64 chip, dan dua macam runtun PN dengan panjang berbeda, yaitu PN panjang (dibangkitkan menggunakan register geser 42-bit dengan panjang 4,4 triliun chip) dan PN pendek (dibangkitkan menggunakan register geser 15-bit dengan panjang 32 ribu chip).
Implementasi pembangkit runtun PN dan sandi Walsh dapat dilakukan dengan banyak cara. Misalnya dengan untai digital diskret menggunakan IC, atau dengan pemrograman melalui komputer. Cara pertama merupakan cara yang sederhana dan efisien bila dilihat dari jumlah komponen yang dipakai, namun memiliki kekurangan dalam hal perbaikan kesalahan dan pengubahan rancangan. Cara kedua bisa jadi lebih efektif karena kesalahan rancangan dapat diperbaiki hanya dengan mengubah program, namun kemudahan ini harus dibayar dengan waktu komputasi ketika program dijalankan.
Sejak munculnya FPGA (Field Programmable Logic Array) implementasi rangkaian sistem digital menjadi mudah dilakukan. FPGA menggunakan konsep teknologi IC yang dapat diprogram, sehingga merupakan perpaduan dari kedua cara di atas. Perancangan sistem digital dan simulasi kerja sistem dapat dilakukan dengan perangkat lunak, sehingga pembuatan dan perbaikan rancangan dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. Setelah rancangan selesai dibuat dan
3
memberikan hasil simulasi sesuai dengan yang diharapkan, rancangan dapat di-download ke dalam keping FPGA dan beroperasi layaknya keping IC biasa.
Karena FPGA membuka kemungkinan implementasi secara perangkat keras dengan lebih mudah dan efektif, maka akan dicoba mengimplementasikan pembangkit runtun PN dan sandi Walsh menggunakan FPGA
Untuk mendownload silakan klik link di bawah ini
Skripsi Teknik ELketro 8,