UNJUK KERJA ARESTER TYPE HLMN 136 UNTUK PENGAMANANREAKTOR 7R1 PADA GARDU INDUK 500 KV DI UPT SEMARANG
skripsi JURUSAN Teknik Elektro: UNJUK KERJA ARESTER TYPE HLMN 136 UNTUK PENGAMANANREAKTOR 7R1 PADA GARDU INDUK 500 KV DI UPT SEMARANG
Nur Kholis, 2006. Skripsi JURUSAN Teknik Elektro, FAKULTAS Teknik, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2006
Arester merupakan alat pelindung terhadap arus surja yangberfungsi melindungi peralatan sistem tenaga listrik dengan cara membatasi surjategangan lebih yang datang dan mengalirkanya ke tanah. Sesuai denganfungsinya, yaitu arester melindungi peralatan listrik pada sistem jaringan terhadaptegangan lebih yang disebabkan petir atau surja hubung, pada umumnya arresterterpasang pada tiap ujung saluran transmisi tegangan tinggi, yang memasuki garduinduk, khusus untuk tegangan 500 KV arester digunakan untuk melindungiperalatan dari gangguan proses pensaklaran, karena tegangan yang masuk akibatpensaklaran tersebut dapat mencapai dua kali lipat dari tegangan nominal, yangdisalurkan. Peralatan-peralatan pada gardu induk misalnya reaktor, masih dapatdilindungi dengan baik jika jarak arester dan peralatan masih dalam batasmaksimum yang diijinkan yaitu 50 meter dengan toleransi (20 – 30) % antaratingkt isolasi dasar (BIL) dari alat yang dilindungi.
Penelitian ini menggunakan obyek Gardu Induk 500 KV UPTSemarang, dan variable yang diteliti adalah pemasangan arester pada transmissionline bay dan reaktor bay. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data ialahdokumentasi, yaitu merupakan data perencanaan pembangunan GI 500 KV UPTSemarang, dan menggunakan metode observasi dengan cara pengamatan langsungpada obyek yang diteliti, yang kemudian dicatat dalam ceklis. Hasil pengamatantersebut kemudian dianalisis secara metematis menggunakan teori diagram tanggauntuk dapat mengikuti jejak gelombang berjalan pada setiap saat.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa pemasangan arester padatransmission line bay dan reaktor bay adalah baik, sebab menurut hasilperhitungan jarak maksimum antara arester dengan peralatan adalah 49 meter,sedangkan jarak dilapangan jarak antara arester dengan peralatan padatransmission line bay adalah 38 meter dan pada reaktor bay 5 meter, hal tersebutmenunjukkan bahwa jarak yang diterapkan masih dibawah dari harga maksimumyang diperbolehkan menurut hasil perhitungan.
Bila dilihat dari simulasi dan analisis matematis, letak arresterdengan reaktor 7R1 sudah dapat melindungi dengan baik, sedang waktuberlangsungnya percikan maksimal adalah 9.9 µdet, sedangkan naik teganganyang terjadi dalam reactor 7R1 masih dibawah BIL peralatan. Tetapikemungkinan terjadinya kegagalan perlindungan masih dapat terjadi,karenasimulasi yang dilakukan berdasarkan perhitungan semu. disarankan supayaperawatan dan pemeliharaan tetap terus dilakukan.